TARIK ULUR KELOMPOK KEPENTINGAN DAN PENEKAN
Dunia politik senantiasa berhadapan dengan kelompok kepentingan dan kelompok penekan. Kelompok kepentingan yang senantiasa berkehendak memperoleh jabatan public. Terlihat dalam penyeleksian calon-calon partai yang selalu berusaha agar anggota-anggotanya terwakili dalam komisi-komisi pemerintahan. Kelompok kepentinagn Berkumbul didasarkan ikatan kepentingan yang sama dan akan menyalurkan kepentingan-kepentingannya. Kelompok kepentingan merupakan salah satu struktur (lembaga politik) dari system politik yang menjalankan fungsi artikulasi kepentingan (penyampaian tuntutan/ dukungan kepada pemerintah). Apabila tidak terdapat akses, biasanya suatu kelompok kepentingan dapat melakukan penekanan pada pemerintah agar tujuan, kepentingan dan keinginannya tercapai.
Kelompok penekan senantiasa menekan kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan kehendak rakyat. Peranan kelompok penekan pada dasarnya membuka wacana pendewasaan politik. Pengendalian social (social control), pendidikan politik dan pembangunan kesadaran kepada masyarakat. Kelompok kepentingan untuk menyalurkan kepentingan-kepentingannya kandang kala menggunakan kelompok penekan. Kelompok penekan dikendalikan oleh kelompok kepentingan untuk melakukan penekanan-penekanan terhadap pemerintah. Sehingga seolah-olah penekanan yang dilakukan oleh kelompok penekan tidak ada unsur-unsur politis.
Realitas perpolitikan di
Sepuluh tahun perjalanan reformasipun tidak bisa dilepaskan dari kelompok kepentingan dan kelompok penekan. Banyaknya tarik ulur kepentingan mengakibatkan lambatnya merealisasikan amanat reformasi. Kelompok penekan kadangkala dikalahkan oleh kelompok kepentingan. Penekanan-penekanan yang dilakukan terhadap kebijakan pemerintah kandas ditengah jalan. Seolah-olah pemerintah tidak peduli dengan tekanan yang dilakukan oleh rakyat. Pemilihan presiden dan kepala daerah secara langsung juga mewarnai Reformasi ini. Dalam pemilihan presiden dan kepala daerah secara langsung, banyak kelompok-kelompok kepentingan yang menggandeng para calon presiden atau calon kepala daerah dengan imbalan agar kepentinganya bisa terakomodir. Pengusaha banyak bermain dalam pesta demokrasi ini. Dana-dana calon presiden dan calon kepala daerah banyak didapatkan dari pengusaha. Belum lagi ditambah dari dukungan-dukungan dari kelompok-kelompok yang lain. Sehingga presiden dan kepala daerah banyak ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan. Yang menjadi kekhawatiran jika kepentingan-kepentingan itu mengakibatkan kesengsaraan kepada rakyat miskin dan memberikan keuntungan pada orang kaya. Maka yang akan terjadi orang miskin semakin miskin dan yang kaya semakin kaya.
Apakah suatu pemerintah bersikap sesuai dengan yang diharapkan rakyat. Kenyataannya menunjukan bahwa anggota masyarakat melakukan protes terhadap pemerintah, karena tidak sesuai dengan aspirasi mereka. Maka pemerintah harus bisa peka terhadap pengaruh kelompok-kelompok kepentingan baik dari kelompok asing maupun kelompok dalam negri yang hanya menguntungkan pengusaha dan pejabat. Sehingga membiarkan rakyat miskin semakin miskin, rakyat miskin semakin tertindas dan rakyat miskin semakin tertekan oleh keadaan ekonomi yang sulit. Kelompok penekan harus terus melakukan penekanan-penekanan terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang memang tidak pro terhadap rakyat miskin. Kelompok penekan harus berhati-hati terhadap pengaruh kelompok kepentingan yang memang hanya memangfaatkan kekuatan kelompok penekan. Mudah-mudahan penekanan-penekanan yang dilakukan bisa membuka telinga para pejabat sehingga pejabat bisa lebih pandai mendengar dari pada berbicara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar